PENGERTIAN DAN TUJUAN
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, BB
2500 gr- 4000 gr.( EGC, 2006 )
Asuhan primer pada bayi 6 minggu
pertama adalah asuhan pokok yang diberikan pada bayi yang bertujuan untuk
mengotimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi. (Varney,1997)
Tujuan
dari asuhan primer adalah :
- Agar bayi tumbuh secara optimal.
Dengan pemberian asuhan yang continue dan
menyeluruh kepada bayi akan memberikan dampak yang baik bagi perkembangan bayi
dalam mencapai tahap-tahap perkembangannya. Oleh karena itu, peran bidan dalam
memberikan konseling kepada ibu dalam memberikan perawatan bagi bayi di rumah
sangatlah penting. Selain itu, jalinan kasih antara ibu dan anak bisa terjalin dengan baik.
Jika hal itu sudah dilaksanakan, maka upaya untuk menuju program bayi sehat
bisa tercapai
- Mendeteksi kelainan pada bayi secara dini
Dalam pemberian asuhan primer, maka
ibu bisa memantau perkembangan dan kesehatan bayi secara menyeluruh. Maka
berbagai macam kelainan yang terjadi pada bayinya akan bisa terdeteksi secara
dini dan upaya peyembuhannya bisa dilakukan sedini mungkin.
ASUHAN
PRIMER PADA BAYI USIA 6 MINGGU PERTAMA
- Perawata Fisik Bayi Baru Lahir
Orang tua memilki banyak kekhawatiran
tentang perawatan fisik bayi baru lahir mereka. Secara keseluruhan, mereka
harus diyakinkan bahwa ada lebih dari satu cara yang benar dalam menangani
banyak aspek fisik perawatan bayi mereka.
- Memandikan Bayi
Bayi tidak perlu mandi lengkap
setiap hari. Kepala dan pantat bayi baru lahir perlu dilap setiap kali area
tersebut kotor. Rutinitas
“ puncak dan ekor “ ini harus dilakukan menggunakan sabun ringan, tanpa
kandungan deodorant, dan area tersebut harus dikeringkan dengan saksama.
Jadwal mandi bayi tidak
sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik di
tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak
perlu dimandikan setiap hari, hanya perlu selalu membersihkan wajah, leher dan pantat
dengan handuk atau busa basah. Pada bayi yang belum merangkak atau turun dari
tempat tidur, mandi tiga kali seminggu akan membuatnya tetap bersih dan wangi.
Jika memungkinkan, boleh mmemandikan bayi setiap hari, terutama jika cuaca
panas.
Tidak ada waktu
yang tepat kapan bayi seharusnya dimandikan. Namun, memandikan bayi sebelum ia
tidur dapat membuatnya rileks sehingga memudahkan tidur. Hindari memandikan
bayi sebelum atau setelah makan karena perut yang tertekan membuatnya muntah.
Berikut tahapan memandikan bayi :
·
Mandikan
bayi di tempat yang tepat, aman, serta yang memudahkan Anda bergerak leluasa (
tidak perlu membungkuk ).
·
Atur suhu
ruangan sedikit hangat, jika mungkin 20˚C-25˚C. Jika tidak memiliki pengatur
suhu ruangan, hangatkan ruangan dengan menempatkan air panas dan membiarkan
uapnya memenuhi ruangan tersebut.
·
Jika tali pusat atau bekas sunat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi
berendam. Mandikan bayi dengan
menggunakan lap atau handuk basah.
·
Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.
·
Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi lepas, seperti
sabun, sampo bayi, lap pembasuh, gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata,
handuk, popok, dan pakaian bersih, salep atau krim jika perlu, kapas dan
alkohol untuk tali pusat , dan air hangat.
·
Lepaskan baju bayi secara bertahap.
·
Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga terkotor.
·
Sabuni bayi dengan tangan dan lap pembasuh.Gunakan lap bersih untuk
membasuhnya.
·
Membersihkan
kepala Bayi
Gunakan sabun dan
sampo bayi, lalu basuh dengan bersih. Peganglah kepala bayi seperti memegang
bola dan tinggikan sedikit. Sebelum
membersihkan bagian lain, keringkan kepala bayi dengan handuk.
·
Membersihkan Wajah
Basahi kapas
dengan air hangat untuk membersihkan mata. Gunakan kapas berbeda untuk setiap
mata. Jangan menggunakan sabun saat membersihkan wajah. Lap perlahan dari arah
hidung kearah luar. Pada bagian telinga, yang boleh dibasuh hanya bagian luar.
Keringka semua bagian wajah.
·
Leher dan
Dada
Tidak
dibutuhkan sabun kecuali jika sanga kotor. Bersikan bagian lipatan, lalu
keringkan.
·
Membersihkan
Lengan
Rentangkan lengan agar lipatan bisa dibersihkan. Tekan telapak tangan bayi
agar kepalanya terbuka. Bagian ini membutuhkan sedikit sabun. Pastikan tangan
yang disabuni dibasuh dan dikeringkan dengan bersih karena bayi masih suka
memasukan tangan ke mulut.
·
Bagian
Punggung
Baliklah
tubuh bayi dengan kepala yang dimiringkan, lalu basuh punggungnya.
·
Tungkai
Bayi sering menolak merentangkan kakinya. Namun, penting untuk membersihkan bagian belakang lutut.
b.
Mandi Berendam
Setelah
tali pusatnya sembuh dengan baik, bayi boleh dimandikan dengan cara berendam.
Namun, tidak semua bayi senang cara mandi seperti ini, tidak jarang mereka
tampak ketakutan saat tubuhnya dimasukkan ke air. Tenangkan denggan mengajaknya
berbicara atau mendendangkan lagu.
Berikut tahapan memandikan bayi yang sudah boleh berendam :
·
Siapkan ember atau bak mandi bayi.Letakan di tempat yang strategis sehingga
tidak menggangu gerak anda.
·
Masukan air hangat.Gunakan siku tangan untuk memeriksa kehanggatannya. Jangan memasukkan air ke dalam ember saat
bayi berada di dalamnya. Jangan emaskkan sabun ke dalam air karena akan membuat
kulit bayi menjadi kering.
·
Buka pakaian bayi. Sabuni tubuhnya.
·
Secara bertahap, masukkan bayi ke dalam ember.
·
Gunakan waslap atau tangan untuk membersihkan tubuh bayi dengan saksama,
mulai bagian terbersih hingga terkotor.
·
Angkat bayi dari ember, bungkus dengan handuk, keringkan.
c. Kosmetik Bayi
·
Untuk membuat tubuh bayi hangat, segar dan
harum, penggunaan minyak telon, krim, baby
oil, dan cologne di perkenankan.
·
Penggunaan
bedak tabur tidak dianjurkan karena serbuk bedak dapat terhirup bayi dan
menganggu jalan pernapasan atau membuanya tersedak. Penggunaan bedak di lipatan tubuh bayi
yang sering berkeringat, seperti leher, akan menimbulkan lecet. Selain itu,
hindari lubang kelamin bayi dari bedak karena gumpalan bedak bisa menyumbat
penis.
d. Memakaikan Baju
·
Untuk bayi
muda, proses memakaikan baju dimulai dengan pemakaian kaos dalam, popok, lalu
pakaian atas.
·
Pilih baju
yang mudah dipasangkan.
·
Kenakan
baju bayi di permukaan yang rata, seperti kasur atau meja ganti. Alihkan perhatian bayi dengan
mengajak bicara atau menggunakan mainan agar tidak banyak bergerak.
·
Regangkan leher baju sebelum memasukkan kepala bayi. Saat baju menutupi
matanya, ajak ia bermain untuk menghilangkan takutnya.
·
Saat mengenakan bagian lengan baju, cobalah dengan memasukkan tangan Anda
melalui lubang lengan, gapai tangan bayi dan tarik keluar melalui lubang lengan
tersebut satu per satu.
·
Saat memasang atau membuka resleting, tarik baju menjauh dari tubuh bayi
agar kulitnya tidak terjepit.
e. Mengganti Popok
Pada
bulan pertama, Anda akan sering mengganti popok hingga terkadang satu jam
sekali. Penggantian popok berguna untuk menghindari gatal-gatal dan merah pada
kulit bayi yang masih peka. Sedikitnya ganti popok bayi setiap kali ia usai
buang air. Jika menggunakan popok sekali pakai atau diapers, basahnya diapers
jangan digunakan sebagai ukuran. Diapers
bermutu biasanya menginformasikan cara jika tiba saatnya mengganti, misalnya
perubahan warna di diapers.
Cara mengganti popok :
- Sebelum mengganti popok, pastikan semua yang dibutuhkan siap atau mudah dijangkau. Alat-alat yang dibutuhkan adalah popok bersih, gumpalan kapas dan air hangat ( untuk bayi dibawah 1 bulan atau bayi mengalami gatal-gatal dan kulit merah ), handuk kecil untuk mengeringkan, baju ganti ( jika popok bocor dan mengotori baju ), serta salep gatal jika perlu.
- Cuci dan keringkan tangan.
- Siapkan mainan atau ajak bayi bercakap-cakap agar tidak rewel saat mengganti popok. Jangan gunakan alat atau kosmeti bayi karena bayi yang agak besar dapat memasukkan benda-benda ini ke mulut.
- Pasang alas jika tidak mengganti popok di meja ganti.
- Perhatikan isi popok, apakah bayi sudah selesai buang air, setelah beres baru tarik popok keluar.
- Angkat kedua kaki bayi, bersihkan kelamin dan bokongnya dengan saksama.
- Jika menggunakan air,keringkan bayi. Jika melihat adanya iritasi,gatal-gatal atau merah, atas kondisi ini.
- Masukkan popok bersih sebelum melepas pegangan kaki bayi.
- Popok atau diapers harus berukuran tepat agar tidak bocor. Jangan ketat agar tidak membuat kulit bayi lecet.
- Popok kotor harus disimpan di tempat tertutup sampai tiba waktu dicuci. Buang tinja padat di toilet. Bungkus diapers dengan kertas bekas sebelum dibuang ke tempat sampah.
f. Membersihkan Mata, Hidung
dan Telinga Bayi
Mata, hidung dan telingga adalah bagian tubuh bayi yang
sensitif. Untuk telinga, basuhlah bagian luar dengan lap atau kapas. Jangan
memasukkan benda apapun ke lubang telinga, termasuk cotton bud atau jari, karena akibatnya sangat berbahaya. Telinga
mempunyai daya pembersih sendiri.
Bagian dalam hidung pun mempunyai mekanisme membersihkan
sendiri. Jika ada cairan atau kotoran keluar, bersihkan hanya bagian luarnya
saja. Gunakan cotton bud atau tisu yang digulung kecil. Jika menggunakan jari,
pastikan jari benar-benar bersih. Jika hidung bayi mengeluarkan lender yang
sangat banyak karena pilek, sedotlah keluar dengan penyedot hidung bayi atau
letakkan bayi dala posisi tengkurap untuk mengeluarkan cairan tersebut.
Untuk membersihkan mata, gunakan kapas dibasahi air hangat.
Pilih kapas paling lembut. Jangan memaksa mengeluarkan kotoran di mata jika
sulit, jika sudah dibersihkan, pastikan mata bayi bersih dari sisa kapas.
g. Membersihkan Kelamin
a. Membersihkan kelamin bayi laki-laki
- Gunakan sabun dan air.
- Gunakan kapas basah untuk membersihkan penis dan lipatan-lipatannya.
- Jangan memaksa menarik kulit luar dan membersihkan bagian dalam penis atau menyemprotkan antiseptic karena sangat berbahaya, kecuali ketika kulit luar sudah terpisah dari glan, sesekali Anda bisa menarik dan membersihkan bawahnya.
- Dengan kapas baru, bersihkan anus dan bagian bokong dari arah anus keluar.
- Keringkan dengan tissue lembut.
- Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim.
b. Membersihkan kelamin bayi perempuan
- Gunakan sabun dan air.
- Gunaka gulungan kapas untuk membersihkan bagian bawah kelamin.
- Lakukan dari arah depan ke belakang. Tidak perlu membersihkan bagian dalam vagina.
- Dengan kapas baru, bersihkan anus dan bagian bokong dari arah anus keluar.
- Keringkan dengan tissue lembut.
- Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim.
h. Merawat Tali Pusat
Menjelang kesembuhannya tali pusat akan berubah warna menjadi
hitam. Bagian ini akan lepas dengan sendirinya antara 1-4 minggu. Untuk
mempercepat penyembuhannya dan menghindari infeksi, jagalah tali pusat agar
tetap kering dan terkena udara.
Berikut beberapa hal penting
perawatan tali pusat :
- Sebelum tali pusat trlepas, jangan memandikan bayi dengan merendamnya dan jangan membasuh tali pusat sekalipun dengan lap basah.
- Cuci tangan bersih-bersih.
- Ambil kapas bulat yang telah dioesi alkohol 70%, bersihkan sisa tali pusat terutama pangkalnya ( yang menempel pada perut ), lakukan dengan hati-hati apalagi jika pusat masih berwarna merah.
- Gunakan perban/kasa steril lalu bungkus sisa tali pusat. Usahakan seluruh permukaan hingga pangkalnya tertutup perban.
- Lilitkan perban/kasa sedemikian rupa agar bungkusan tidak terlepas. Pastikan tidak terlalu ketat agar bayi tidak kesakitan.
- Jika area ini bernanah dan berwarna merah, segera hubungi dokter.
i. Membungkus Bayi
Berikut ini tehnik membungkus bayi :
- Rentangkan kain pada kasur atau meja ganti, lipat salah satu ujungnya sekitar 15cm. tempatkan bayi pada posisi miring atau diagonal dengan kepala di bagian kain yang terlipat.
- Ambil ujung selimut yang dekat dengan lengan kiri bayi dan tarik ke sisi tubuh yang berlawanan. Sisipkan ujung selimut di bawah punggung bayi pada sisis kiri dengan menutupi tangan kiri bayi. Kencangkan.
- Ambil ujung selimt pada sisi kiri. Lipat seperti gerakan sebelumnya, menutup tangan kanan bayi, ujung selimut selipkan ke bawah.
- Angkat ujung selimut bagian bawah dan lipat ke arah tubuh bayi, ikatkan dengan sisa ujung selimut sisi kiri. Rapikan ikatan dengan menyelipkannya ke lipatan pertama.
Karena
pada bayi yang lebih besar, pembungkusan menghambat dan dapat menganggu
perkembangan, jangan lakukan jika bayi Anda telah berumur satu bulan.
j. Menggendong Bayi
Pengalaman menggendong bayi pertama kalinya juga bisa menakutkan.
Sensasi yang dirasakan bayi akibat pemindahan posisi akan membuatnya terkejut.
Apalagi jika bagian kepalanya tidak disangga dengan benar. Bayi sering
menunjukkan rasa takutnya dengan gerakan refleks. Berikut tahapan menggendong bayi :
- Tunjukkan diri Anda trlebih dahulu sebelum menggendong bayi. Kontak yang dilakukan sebelum menggendong penting agar bayi tidak terkejut.
- Saat mengangkat, susupkan tangan ( satu tangan di bawah kepala dan leher, satu lagi di bawah bokong ) Anda ke badan bayi yang masih tergeletak di tempat tidur. Dengan begitu, bayi memiliki kesempatan bersiap untuk berpindah dari tempat tidurnya ke tangan Anda.
- Susupkan tangan lebih dalam sehingga lengan Anda bisa menyangga dan mendukung kepala serta bokong bayi. Gunakan tanga terakhir untuk menahan tungkai kaki.
- Perlahan-lahan angkat bayi mendekati tubuh Anda. Akan lebih menyenagkan bayi jika Anda mengangkat sambil membujuknya.
- Bayi muda senang jika Anda menggendongnya dengan wajah menghadap ke bawah. Vara menggendong sebagai berikut. Saat bayi terlentang, susupkan tangan Anda ke bawah bayi. Dengan menopang kepala dan dadanya, balikkan tubuh bayi menghadap ke bawah, lalu angkat. Saat ia melihat-lihat suasana di bawah, biarkan pipi dan dagunya menempel pada lengan bayi Anda.
- Untuk meletakkan bayi kembali, pegang bayi dekat tubuh Anda, sementara Anda membungkukuk ke tempat tidur atau tempat meletakkan bayi.
k. Merawat Kuku
Kuku bayi yang panjang bisa menggores wajahnya sendiri karena bayi
belum bisa mengendalikan tangannya. Kuku bayi lunak, mudah digunting. Yang
sulit adalah membuat bayi diam selama kukunya digunting. Guntinglah kuku bayi
saat ia tidur. Gunakan gunting khusus bagi bayi dengan ujung membulat. Untuk
menghindari kulit terpotong saat menggunting kuku, tekan “ bantalan “ jari ke
bawah menjauh dari gunting. Jika kecelakaan terjadi, tekan bagian terpotong
dengan pembalut steril agar perrarahan terhenti, tidak perlu plester pembalut.
Bayi perempuan,
khitan, dan tindik
Di Indonesia, rumah sakit akan menawarkan jasa khitan dan tindik
bagi bayi perempuan. Khitan atau sunat bagi bayi laki-laki diwajibkan agama
Islam dan kini agam lain mulai menganjurkannya untuk alasan kesehatan dan
kebersihan. Bagi wanita, khitan masih menjadi perdebatan karena dianggap
berpotensi mengurangi kenikmatan seksual wanita saat dewasa.
Khitan pada bayi perempuan yang dilakukan secara benar sesuai
akidah agama Islam menurut para seksolog justru dapat meningkatkan kenikmatan
hubungan seksual. Pada praktek khitan bayi perempuan di Indonesia, dokter atau
bidan umumnya hanya membuka selaput praeputium,
selaput yang membungkus atau menutupi klitoris,
dengan “ mencongkel “ sedikit sekali klitoris.
Alat yang digunakannya pun bukan pisau atau gunting, melainkan ujung jarum
biasa yang sudah di sterilkan.
Jika praeputium terlalu
tebal, wanita bisa menjadi dingin atau frigid terhadap seks. Sunat perempuan
jika dilakukan dengan benar bermanfaat memudahkan wanita mencapai orgasme. Jika
Anda menginginkan bayi perempuan Anda dikhitan dan ditindik begitu lahir,
dampingi ia dalam proses tersebut. Pastikan prosesinya dilakukan tenaga medis
yang kompeten. Tidak ada perawatan khusus untuk luka khitan dan tindi selain
membubuhi bekasnya dengan obat merah.
Perawatan Sunat
Bayi Laki-laki
Jika Anda memutuskan untuk mengkhitan bayi laki-laki Anda sesaat
setelah kelahirannya, lakukan saat ia cukup stabil, yaitu setelah 12-24 jam
kelahirannya.
Reaksi luka khitan
biasanya berupa nyeri, kadang sedikit berdarah, dan keluarnya sedikit cairan
pada bekas luka sebagai tanda cairan penyembuh yang mengalir ke area tersebut.
Biasanya, dokter akan membungkus penis bayi dengan kasa steril. Untuk
perawatannya, Anda akan diminta mengoleskan semacam salep dan menjaga agar
daerah tersebut tetap kering. Gunakan dua popok sekaligus untuk menopang penis
bekas khitan agar tidak tertekan kaki bayi.
ASI EKSKLUSIF
ASI eksklusif adalah menyusui bayi secara murni. Bayi
hanya diberi ASI tanpa tambahan cairan lain, sepert susu formula, jeru, madu,
air the, air putih, dan tanpa pemberian makanan tambahan lain, seperti pisang,
bubur susu, biscuit, bubur, atau nasi tim. ( Danuatmaja, Bony 2003 )
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan
lain pada bayi berumur 0-6 bulan. (
Depkes, 2006 )
Keunggulan dan manfaat
menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek
imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek
penundaan kehamilan.
Aspek Gizi.
Manfaat Kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan
terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama
diare.
Jumlah kolostrum yang diproduksi
bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena
itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein,vitamin A
yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan
kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Membantu mengeluarkan mekonium yaitu
kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
PERAN BIDAN PADA BAYI SEHAT
Salah satu
unsur penting untuk mengurangi insiden kesakitan dan kematian diantara
bayi-bayi dan anak-anak adalah suatu sistem pengawasan yang baik.
Pendekatan
yang lengkap dalam hal pengawasan kesehatan ini terutama menitik beratkan pada
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan yang baik, berupa pencegahan penyakit –
penyakit biasa yang terdapat pada bayi dan anak – anak serta mengenalnya sedini
mungkin dan mengobatinya. Adapun peran bidan yang dapat diberikan untuk
mewujudkan bayi sehat:
l
Bidan
sebagai pengawas
Yaitu mengawasi segala
perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya, memonitoring tumbuh kembangnya
serta menjaga agar bayi tetap sehat.
l
Bidan
sebagai pendidik
Memberikan pendidikan kepada
para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan menjadikannya bayi yang sehat
Adapun beberapa langkah yang
dilakukkan bidan dalam mewujudkan bayi sehat:
a.
Promotif
Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan
dan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya: penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
b.Preventif
Upaya pencegahan terjadinya masalah
yang dapat mengganggu kesehatan bayi. Misalnya: mengadakan pekan imunisasi
untuk bayi dll.
c.
Kuratif
Upaya
pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.
d.
Rehabilitatif
Upaya pemulihan dari sakit untuk
dapat kembali sehat seperti sebelumnya.
Tindakan-tindakan
yang dapat dilakukan oleh bidan untuk mewujudkan bayi sehat antara lain:
·
ASI
Eksklusif
·
Pemberian
makanan dan gizi yang seimbang
·
Hygiene
dan sanitasi
·
Imunisasi
·
Tumbuh
kembang bayi
Bounding attachment
Bounding = Ikatan
Attachment = Cinta/kasih sayang
Bounding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara
ibu-ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih.
Menurut Brazelton (1978), bounding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antar
individu, misalnya antara orang tua dan anak saat pertama kali bertemu.
Attachment adalah
suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan individu
lain.
Sedangkan
menurut Nelson dan May (1996), attachment merupakan ikatan antara
individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik
yang akrab.
Menurut Klaus, Kenell (1992), bounding attachment bersifat unik,
spesifik dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua
terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh
jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat.
Menurut Saxton dan Pelikan (1996).
● Bounding
adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh
ibu kepada bayinya segera setelah lahir.
● Attachment
adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
Maternal Neonatal Health :
·
Bounding
attachment adalah
kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan,
dimulai pada kala III sampai dengan post partum.
·
Prakondisi
yang mempengaruhi ikatan (Mercer,
1996), yaitu:
1. Kesehatan emosional orang tua (termasuk
kemanapun untuk mempercayai orang lain).
2. Sistem dukungan sosial yang meliputi
pasangan hidup, teman, dan keluarga.
3. Suatu tingkat keterampilan dalam
berkomunikasi dan dalam memberi asuhan yang kompeten.
4. Kedekatan orang tua dengan bayi.
5. Kecocokan orang tua dengan bayi (termasuk keadaan,
temperamen, dan jenis kelamin).
Tahap-Tahap Bounding Attachment :
a.
Perkenalan
(acquaintance).
·
Masa
kehamilan
·
Masa
setelah melahirkan
ü Menanyakan keadaan bayinya
ü Kontak mata
ü Memberikan sentuhan
ü Keinginan untuk merawat
b.
Bounding
(keterikatan).
·
Pemberian
kasih sayang → timbul reaksi → komunikasi timbal balik → keterikatan
c.
Attachment
(kasih sayang)
·
Keinginan
untuk mencintai
·
Memberikan
yang terbaikuntuk bayinya dan keamanan
Contoh : bayi
menangis → digendong
Menurut Klaus,
Kenell (1982) bagian penting dari ikatan adalah perkenalan.
Elemen-Elemen Bounding Attachment
:
Ø
Sentuhan
Sentuhan
atau indera peraba, dipakai secara intensif oleh orang tua dan pengasuh lain
sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi
tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan
yang hampir sama yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala
dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh menakai telapak tangannya untuk
menglus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya (Rubin, 1963; Klaus, Kenell, 1982; Tulman, 1985). Gerakan ini
dipakai untuk menenangkan bayi.
Ø
Kontak
mata
Ketika bayi
baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan
bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu
mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kenell, 1982).
Ø
Suara
Saling
mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang
tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan
menjadi tenang dan berpaling ke arah orang tua mereka berbicara dengan suara
bernada tinggi.
Ø Aroma
Perilaku
lain yang terjalin antara orang tua dan bayi adalah respons terhadap aroma /
bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perry, 1983).
Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
Ø
Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang
dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki,
seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya.
Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini
berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu
pola komunikasi efektif yang positif.
Ø
Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme
alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk
ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi
kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi
mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat meningkatkan interaksi
sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
Ø
Kontak
dini
Saat ini tidak ada bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kontak dini
setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua – anak. Namun
Klaus, Kenell (1982), ada beberapa
keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :
a. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
b. Reflek menghisap dilakukan dini.
c. Pembentukan kekebalan aktif dimulai.
d. Mempercepat proses ikatan antara orang tua
dan anak.
Ø
Body
warmth (kehangatan tubuh)
Ø
Waktu
pemberian kasih sayang
Ø
Stimulasi
hormonal
Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment
a.
Menit
pertama jam pertama.
b.
Sentuhan
orang tua pertama kali.
c.
Adanya
ikatan yang baik dan sistematis.
d.
Terlibat
proses persalinan.
e.
Persiapan
PNC sebelumnya.
f.
Adaptasi.
g.
Kontak
sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi,
menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.
h.
Fasilitas
untuk kontak lebih lama.
i.
Penekanan
pada hal-hal positif.
j.
Perawat
maternitas khusus (bidan).
k.
Libatkan
anggota keluarga lainnya.
l.
Informasi
bertahap mengenai bounding attachment.
Dampak positif yang dapat
diperoleh dari bounding attachment :
-
Bayi
merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
-
Bayi
merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
Hambatan Bounding Attachment :
o
Kurangnya
support system
o
Ibu
dengan resiko
o
Bayi
dengan resiko
o
Kehadiran
bayi yang tidak diinginkan
Perkembangan Tingkah Laku Anak Yang Terhambat :
o
Tingkah
laku stereotipe
Ø
Tidur
dilantai, menghisap jari
Ø
Membentur-benturkan
badan
o
Sosial
abnormal
ü
Ketakutan
o
Kemunduran
motorik, kognitif, verbal
o
Bersikap
apatis
Proses Menjadi Orang Tua
Steele dan Pollack (1968) menyatakan bahwa menjadi orang tua
merupakan satu proses yang terdiri dari dua komponen. Komponen pertama,
bersifat praktis atau mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik.
Komponen kedua, bersifat emosional, melibatkan keterampilan afektif dan
kognitif. Kedua komponen ini penting untuk perkembangan dan keberadaan bayi.
Ø
Keterampilan
Kognitif-Motorik
Komponen
pertama dalam proses menjadi orang tua
melibatkan aktifitas perawatan anak, seperti memberi makan, menggendong,
mengenaikan pakaian, dan membersihkan bayi, menjaga dari bahaya, dan
memungkinkannya untuk bisa bergerak (Steele,
Polack, 1968).
Ø
Keterampilan
Kognitif-Afektif
Komponen
menjadi orangtua ini memiliki efek yang mendasar pada cara perawatan anak yang
dilakukan dengan praktis dan pada respons emosional anak terhadapasuhan yang
diterimanya. Suatu hubungan orangtua-anak yang positif ialah saling memberi
satu sama lain.
Konsep Erikson (1959,1964) tentang dasar
kepercayaan juga hampir sama. Ia mengatakan bahwa perkembangan rasa percaya ini
akan menentukan respons bayi seumur hidupnya.
Interaksi Ayah-Bayi
1. Mempunyai kesempatan untuk terlibat
langsung terhadap kehidupan bayi sejak proses persalinan.
2. Mempunyai peran yang amat menentukan untuk
perkembangan selanjutnya.
3. Hubungan Ayah-Bayi → meningkatkan harga diri pada ayah
4. Kadang-kadang pada ibu timbul perasaan
persaingan.
(
Greenberg & Moris, 1974 )
Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua
1. Orangtua harus menerima keadaan anak yang
sebenarnya dan tidak terus terbawa dengan khayalan dan impian yang dimilikinya
tentang figur anak idealnya.
2. Orangtua perlu meyakini bahwa bayinya yang
baru lahir adalah seorang pribadi yang terpisah dari diri mereka.
3. Orangtua harus menguasai cara merawat
bayinya
4. Orangtua harus menetapkan kriteria
evaluasi yang baik dan dapat dipakai untuk menilai kesuksesan atau kegagalan
hal-hal yang dilakukan pada bayi.
RENCANA ASUHAN PADA BAYI SAMPAI USIA 6 MINGGU
I. Pengumpulan Data Subjektif
Ø Tanyakan mengenai keseluruhan kesehatan
bayi
Ø Tanyakan Ibu masalah – masalah yang
dialami terutama dalam proses menyusui
Ø Jika Ibu sedang menyusui bayinya amati
letak mulut bayi pada puting, posisi menyusui, hisapan dan reflek menelan bayi
Ø Apakah ada orang lain didalam rumahnya
atau disekitarnya yang dapat membantu ibu baru tersebut
Ø Amati keadaan rumah – kebersihan
Ø Amati persediyaan makanan dan air
Ø Amati keadaan suasana hati Ibu baru
Ø Amati cara Ibu tersebut berinteraksi
dengan bayinya
Ø Kapan bayi tersebut lahir ( Jika anda
tidak menolong persalinan bayi )
Ø Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan
bertambah berat badanya
Ø Apakah bayi menunjukan tanda – tanda
bahaya
Ø Apakah bayi menyusu dengan baik
Ø Apakah bayi menyusu sedikitnya 2 – 4 jam
sekali
Ø Apakah bayi berkemih 6 hingga 8 kali sehari
Ø Apakah bayi menderita demam
Ø Apakah bayi tampak waspada saat bangun
Ø Apakah matanya mengikuti gerakan Ibu
II. Pengumpulan Data Objektif
1.
Pemeriksaan
fisik
2.
Tinjauan
ulang sistem – sistem utama tubuh
a. Sistem pernafasan
-Alveol – alveol baru tumbuh hingga beberapa
tahun, saluran nafas perifer masih membuka dan masih sempit dan membran mukosa
mudah rusak dan sensit terhadap trauma ( mudah tersedak, tidak boleh ada asap
rokok dari orang lain )
-Dalam keadaan normal tangis bayi terdengar keras
dan bernada sedang, jika terjadi kelainan suara bayi akan terdengar bernada
tinggi dan lemah
b. Sistem kardiovaskuler dan darah
-Sirkulasi perifer berjalan lambat, ini
akan mengakibatkan sianosis ringan pada tangan dan kaki serta perbedaan warna
pada kulit
c. Sistem ginjal
-Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir
-Hingga masukan cairan meningkat,
kemungkinan air kemih akan tampak keruh termasuk berwarna merah muda, hal ini
disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti
d. Sistem gastrointestinal
-Kapasitas lambung 15 – 30 cc dan akan meningkat
dalam minggu – minggu pertama kehidupan
- Sfingter kardiak lambung belum matang sehingga
gumoh lazim terjadi
-Pada saat lahir keasaman lambung tinggi namun
pada hari ke10 hampir tidak ada asam lambung oleh karena itu rentan terhadap
terjadiny infeksi
- Waktu pengosongan lambung adalah 2,5 – 3 jam
-Jumlah enzim amilase dan lipase terdapat dalam
jumlah yang tidak mencukupi sehingga bayi kesulitan dalam mencerna lemak dan
karbohidrat
-Pada saat makanan masuk segera terjadi
peristaltik cepat sehingga masukan makanan sering disertai pengosongan lambung
e. Pengaturan suhu
-Bayi masih rentan terhadap hipotermia
dikarenakan karena belum matangnya hipotalamus yang mengakibatkan tidak
efisiennya pengaturan suhu tubuh bayi
-Seorang bayi yang mengalami kedinginan
membutuhkan kalori dan oksigen untuk meningkatkan suhu tubuhnya
- Hipertermi rentan terjadi akibat berada
dekat pada sumber radiasi panas, dapat juga diakibatkan karena terjadinya
infeksi
f. Adaptasi imunologi
-BBL menunjukan kerentanan tinggi terhadap
infeksi terutama yang masuk melalui mukosa sistem pernafasan dan
gastrointestinal
- Kemampuan bertahan dari infeksi masih
rendah sehingga infeksi ringan dapat dengan mudah berubah menjadi infeksi umum
-Terdapat 3 imunoglobulin utama adalah IgG, IgA
dan IgM:
IgG : Melewati barier placenta sehingga sama
kadarnya pada saat lahir
IgA : Melindungi terhadap infeksi saluran
pernafasan, gastrointestinal dan mata. Kadarnya mencapai dewasa dalam waktu 2
bulan dan ditemukan dalam ASI
IgM mecapai kadar dewasa pada usia 2 tahun
-ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif
g. Sistem reproduksi
-Anak laki – laki menghasilkan sperma hingga
pubertas
-Anak perempuan sudah mempnyai ovum dalam sel
telur
-Anak perempuan dapat mengalami ( pseudo )
menstruasi atau pembesaran payudara terkadang disertai oleh sekresi cairan dari
puting pada hari ke 4 atau ke 5, Hal ini hanya berlangsung sebentar.
h. Sistem muskuluskeletal
-Ubun – ubun posterior akan menutup pada 6
– 8 minggu
i. Sistem Neurologi
-Relatif belum matang setelah lahir
-Reflek dapat menunjukan keadaan normal
dari integritas sistem saray dan sistem muskuluskeletal
3. Panca Indera
a. Penglihatan
-Sensitif terhadap cahaya terang dan dapat
mengenali pola hitam – putih yang tercetak tebal dalam bentuk muka manusia
-Jarak fokus adalah 15 – 20 cm yang memungkinkan
seorang bayi dapat melihat wajah ibunya pada saat menyusui
-Pada usia 2 mg bayi dapat membedakan muka ibunya
dari muka yang tidak dikenal
-Perhatian pada warna, variasi dan kompleksitas
pola berkembang dalam 2 bulan pertama kehidupan
b. Penciuman
-Dapat membedakan bau menyengat
-Menyukai pada bau susu terutama ASI
-Dalam beberapa hari bayi
sudah dapat membedakan bau susu ibu dengan bau susu orang lain
c. Pengecapan
- Bereaksi secara kuat
terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan yang kuat pada rasa manis
d. Pendengaran
-Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam
lingkungan sekitar dan mampu membedakan berbagai suara
-Pada ahir bulan pertama BBL lebih
menyukai suara dengan pola yang sama
- BBL juga lebih menyukai
suara ibunya daripada orang lain dan merasa tenang dengan suara – suara bernada
rendah
e. Sentuhan
-Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai
refleks
-Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan
-Merasa senang dengan kontak kulit – ke kulit,
berendam dalam air, gosokan tangan, belaian dan gerak ayun
-Reaksi terhadap sentuhan dan refleks genngam
memperkuat hubungan
III. Assasement
IV. Planning
- Dibutuhkan penyuluhan kepada keluarga tentang perawatan bayi yaitu
meliputi :
a. Tempat tidur yang tepat
-Tempat tidur bayi harus hangat
-Tempat tidur bayi diletakan didekat
tempat tidur Ibu
b. Memandikan bayi
-Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu
pertama yang bertujuan untuk mempertahankan vernixcaseosa dalam tubuh bayi guna
stabilisasi suhu tubuh.
Bayi harus tetap dijaga kebersihannya dengan
menyekanya dengan lembut dan memperhatikan lipatan kulitnya
-Sabun dengan kandungan cholorophene tidak
dianjurkan karena diserap kulit dan menyebabkan racun bagi sistem saraf bayi
c. Mengenakan pakaian
-Buat bayi tetap hangat
-Baju bayi seharusnya tidak membuatnya
berkeringat
-Pakaian berlapis – lapis tidak dibutuhkan
oleh bayi
-Hindari kain yang menyentuh
leher karena bisa mengakibatkan gesekan yang mengganggu Selama musim panas bayi
membutuhkan pakaian dalam dan popok
d. Perawatan tali pusat
-Perawatan dengan tidak membubuhkan apapun pada
pusar bayi
-Menjaga pusar bayi agar tetap kering
-Puntung bayi akan segera lepas pada minggu
pertama
e. Perawatan hidung
-Kotoran bayi akan membuat hidung bayi
tersumbat dan sulit bernafas
-Hindari memasukan gumpalan kapas kepada
hidung bayi
f. Perawatan mata dan telinga
-Telinga harus dibersihkan setiap kali
sehabis mandi
-Jangan membiasakan menuangkan minyak
hangat kedalam kanal telinga karena akan lebih menambah kotoran dalam telinga
g. Perawatan kuku
-jaga kuku bayi agar tetap pendek
-Kuku dipotong setiap 3 atau 4 hari sekali
-Kuku yang panjang akan mengakibatkan luka
pada mulut atau lecet pada kulit bayi
h. Kapan membawa bayi keluar rumah
-Bayi Harus dibiasakan dibawa keluar
selama 1 atau 2 jam sehari (bila udara baik)
-Gunakan pakaian secukupnya tidak perlu
terlalu tebal atau tipis
-Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari
namun hindari pancaran langsung di pandangannya
i. Pemeriksaan
-Selama 1 tahun pertama bayi dianjurkan melakukan
pemeriksaan rutin
j. Perawatan kulit
k. Bermain
l. Pemantauan BB
-Bayi yang sehat akan mengalami penambahan BB
setiap bulannya
KESIMPULAN
Bayi membutuhkan perawatan intensif pada saat 6
minggu kelahiran guna menunjang pertumbuhan dan perkembangannya dimasa yang akan datang.