Rabu, 06 November 2013

Sirkulasi darah janin



RANGKUMAN SIRKULASI
DARAH JANIN

darah Yang mengandung oksigen (darah bersih) memasuki janin lewat vena umbilikalis.

I

Vena umbilikalis langsung berjalan ke dalam hati, tapi memiliki cabang besar (duktus venosus) Yang membawa darah ke vena kava inferior
I
Vena kava inferior mengangkut darah yang bersih dari tubuh janin bagian bawah
I
Karena itu darah Yang bersih akan tercampur dengan sebagian darah Yang kotor hampir segera setelah darah tersebut masuk ke dalam janin. (Janin memiliki kadar hemoglobin Yang tinggi untuk mengatasi hal ini).
I

Vena kava inferior mengosongkan isiya ke dalam atrium kanan.

I
Bagian terbesar darah mengalir ke atrium kiri lewat foramen ovale.
I

Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri dan kemudian masuk ke dalam aorta.
I

Sebagian besar darah mengalir lewat cabang aorta untuk memasok otak dan ekstremitas bagian atas.

I
Sebagian darah dengan jumlah yang terbatas mengalir ke bawah lewat aorta desendens untuk memasok tubuh bagian bawah.

I
Darah yang kotor (yaiiu telah mengalami deoksigenasi) akan kembali dari tubuh bagian atas lewat vena kava superior
I

  Dari vena kava superior, darah mengalir lewat atrium kanan dan ventrikel kanan untuk masuk ke dalam arteri pulnionalis.
    
I
Sebagian besar darah memintas paru-paru Yang belum berfungsi dengan diarahkan lewat duktus arteriosus - langsung ke dalam arkus desendens aorta

I
Sebagian darah beredar ke tubuh bagian bawah, namun bagian utamanya dialihkan lewat arteri hipogastrika ke dalam pembuluh arteri umbilikalis dan kemudian ke plasenta untuk dibersihkan


Foramen ovale

Foramen ovale (2) merupakan lubang berbentuk oval Yang memungkinkan darah untuk mengalir dari atrium kanan langsung ke atrium kiri sehingga memintas ventrikel kanan dan juga paru-paru janin.

Duktus arteriosus

Duktus arteriosus (3) merupakan saluran penghubung, dari arteri pulmonalis ke arkus desendens aorta. Saluran ini membawa darah kotor Yang kembali dari bagian kepala dan ekstremitas atas lewat vena kava superior serta ventrikel kanan dan dengan demikian bagian terbesar darah tersebut dialihkan dari paru-paru janin.

Arteri hipogastrika

Arteri hipogastrika (4) merupakan dua buah pembuluh darah, yaitu pada masing-masing sisi terdapat satu pembuluh darah. Pembuluh arteri hipogastrika ini merunakan cabang arteri iliaka interna sebefum masuk ke dalam tali pusat. Dalam tali pusat, arteri hipogastrika berubah menjadi arteri umbilikalis dan membawa darah kembali ke plasenta untuk dibersihkan.


ADAPTASI PADA KEHIDUPAN DILUAR RAHIM
Bayi baru lahir akan mengalami beberapa penyesuaian fisik agar dapat hidup di luar rahim. Sebagian besar prinsip penanganan segera dan perawatan selanjutnya untuk bayi baru lahir adalah berdasarkan pada perubahan-perubahan Yang dialami bayi tersebut.
Tanpa upaya apa pun dari pihaknya, janin sudah dilengkapi dengan segala kebutuhannya:
oksigen, makanan, kehangatan dan perlindungan. Janin tidak usah mengatasi sendiri mikroorganisme penyebab infeksi dan juga ia tidak pernah merasa lapar atau tidak nyaman.
Ketika proses persalinan dimulai, janin akan mengalami penderitaannya yang pertama setelah semua kebutuhan tersebut tidak dipenuhi. Dengan terjadinya kontraksi dan retraksi uterus, pasokan darah oleh plasenta berangsur-angsur (sekalipun masih sedikit) berkurang. Sesudah selaput amnion pecah dan cairan amnion mulai mengalir keluar, janin akan mengalami tekanan langsung dari uterus Yang berkontraksi dan juga tekanan dari jalan lahir ketika ia didorong ke arah pintu keluar jalan lahir tersebut. Janin juga merasakan tekanan Yang menahannya dari dasar panggul. Persalinan sungguh merupakan pengalaman Yang berat baik bagi janin maupun bagi ibunya.
Segera setelah dilahirkan, bayi harus mengatasi penurunan pasokan oksigen Yang dramatis dan juga penurunan suhu tubuh Yang bermakna. la juga akan mengalami kejutan cahaya (sering cahaya Yang, amat terang) dan suara Yang baginya sangat keras. Dalam waktu Yang relatif singkat, seorang bayi baru lahir harus beradaptasi dengan proses mendapatkan dan mencernakan makanan bagi dirinya sendiri. Selain itu, ia mungkin harus menghadapi mikroorganisme penyebab infeksi sementara kemampuannya untuk mengatasi infeksi masih rendah.

Jadi perawatan awal dan berkelanjutan bagi bayi baru lahir ketika ia menyesuaikan diri terhadap lingkungan Yang berubah merupakan faktor Yang penting untuk mencapai kualitas hidup Yang baik.

Respirasi

Proses dimulainya respirasi merupakan penyesuaian fisiologis Yang paling mendesak bagi bayi. Proses ini terlaksana melalui reaksi terhadap stimulasi pusat pernapasan dalam medula oblongata oleh kadar karbon dioksida Yang tinggi. Faktor lain Yang membantu onset respirasi adalah: dinding dada Yang tadinya terpampat jalan lahir, kemudian secara mendadak niemgembang sehingga membuat udara mengalir masuk ke dalam dada, dan suhu Yang berubah atau syok akibat penanganan Yang dilakukan pada dirinya dapat menyebabkan bayi tersebut menarik napas dengan cepat (gasping).
Napas pertama kemungkinan merupakan upaya paling sukar dalam hidupnya. Diperhitungkan bahwa beberapa tarikan napas Yang pertama memerlukan upaya Yang lima kali lebih berat daripada upaya Yang
dibutuhkan untuk bernapas biasa .Udara dari luar harus diisap untuk mengembangkan beribu-ribu kantong udara kecil (alveoli) Yang belum mengembang di dalam paru-paru Yang tadinya padat, upaya ini diperiukan agar terjadi oksigenasi darah dan demikian pula oksigenasi otak. Paru-paru bayi Yang mature, mengandung bahan mirip deterjen Yang disebut surfaktan; bahan ini akan mencegah pelekatan dinding alveoli.
Setelah upaya inisial Yang pertama itu, bayi biasanya akan menarik napas dengan cepat dan kemudian menangis sebentar. Tangisan akan mengembangkan paru dengan baik sehingga kita tidak usah mencegahnya, di lain pihak, tangisan juga tidak boleh dibiarkan terlalu lama akibat penanganan dan stimulasi Yang kuat.
Bayi baru lahir akan bernapas dengan cepat dan biasanya frekuensi pernapasannya sedikit melebihi 40 kali/ment, untuk membantu pernapasannya. bayi akan menggunakan otot-otot perut. irama pernapasan biasanya tidak teratur selama waktu beberapa jam setelah lahir.

Sirkulasi

Struktur temporer sirkulasi janin harus menutup agar terjadi sirkulasi Yang efektif bagi kehidupan bayi di luar rahim. Penutupan struktur tersebut bergantung pada onset respirasi.
Paru-paru akan mengembang dengan dimulainya respirasi, dan pengembangan paru ini akan membuka pulmonary capillary bed.Sehingga terjadi tekanan negatif. Darah kini,mengalir dari arteri pulmonalis lewat paru-paru (untuk mengimbangi tekanan negatif tersebut) bagi keperluan oksigenasi. Duktus arteriosus akan berkontraksi dengan mengembangnya paru-paru dan akhirnya duktus ini menjadi ligamentum penyangga di dalam toraks.

Peningkatan aliran darah ke paru-paru mengurangi tekanan pada jantung sisi Yang kanan dan meningkatkan tekanan pada sisi yang kiri. Sekarang tekanan dalam jantung sudah sama besarnya sehingga foramen relatif lurus dan mencegah terbelitnya tali pusat tersebut ketika janin bergerak-gerak.



SIRKULASI JANIN
Selama kehidupan intrauteri, sistem respiratorius janin tidak berfungsi dan oksigenasi darah terjadi dalam plasenta. Karena itu. sirkulasi darah janin dirancang sedemikian rupa agar aliran darah utama memintas paru-paru janin.


SRUKTURTEMPORIER
Ada empat  Struktur atau bangunan temporer dalam sirkulasi janin. Keempat struktur tersebut adalah:


o    duktus venosus(l)
o    foraimen ovale (2)
o    duktus arteriosus (3)
o    arteri hipogastrika(4)

Pemahamam terhadap sirkulasi janin akan terbantu dengan mempelajari Gambar 5.6. (Angka dalam tanda kurung mengacu kepada Gambar 5.6).




Duktus venosus

Duklus venosus (1) berjalan dari vena umbilikalis ke vena kava. Saluran ini membawa darah yang bersih (mengandung oksigen) ke jantung untuk sirkulasi di seluruh janin.
 





Duktus arteriosus

Duktus arteriosus (3) merupakan saluran penghubung, dari arteri pulmonalis ke arkus desendens aorta. Saluran ini membawa darah kotor Yang kembali dari bagian kepala dan ekstremitas atas lewat vena kava superior serta ventrikel kanan dan dengan demikian bagian terbesar darah tersebut dialihkan dari paru-paru janin.

Arteri hipogastrika

Arteri hipogastrika (4) merupakan dua buah pembuluh darah, yaitu pada masing-masing sisi terdapat satu pembuluh darah. Pembuluh arteri hipogastrika ini merunakan cabang arteri iliaka interna sebefum masuk ke dalam tali pusat. Dalam tali pusat, arteri hipogastrika berubah menjadi arteri umbilikalis dan membawa darah kembali ke plasenta untuk dibersihkan.


ADAPTASI PADA KEHIDUPAN DILUAR RAHIM
Bayi baru lahir akan mengalami beberapa penyesuaian fisik agar dapat hidup di luar rahim. Sebagian besar prinsip penanganan segera dan perawatan selanjutnya untuk bayi baru lahir adalah berdasarkan pada perubahan-perubahan Yang dialami bayi tersebut.
Tanpa upaya apa pun dari pihaknya, janin sudah dilengkapi dengan segala kebutuhannya:
oksigen, makanan, kehangatan dan perlindungan. Janin tidak usah mengatasi sendiri mikroorganisme penyebab infeksi dan juga ia tidak pernah merasa lapar atau tidak nyaman.
Ketika proses persalinan dimulai, janin akan mengalami penderitaannya yang pertama setelah semua kebutuhan tersebut tidak dipenuhi. Dengan terjadinya kontraksi dan retraksi uterus, pasokan darah oleh plasenta berangsur-angsur (sekalipun masih sedikit) berkurang. Sesudah selaput amnion pecah dan cairan amnion mulai mengalir keluar, janin akan mengalami tekanan langsung dari uterus Yang berkontraksi dan juga tekanan dari jalan lahir ketika ia didorong ke arah pintu keluar jalan lahir tersebut. Janin juga merasakan tekanan Yang menahannya dari dasar panggul. Persalinan sungguh merupakan pengalaman Yang berat baik bagi janin maupun bagi ibunya.
Segera setelah dilahirkan, bayi harus mengatasi penurunan pasokan oksigen Yang dramatis dan juga penurunan suhu tubuh Yang bermakna. la juga akan mengalami kejutan cahaya (sering cahaya Yang, amat terang) dan suara Yang baginya sangat keras. Dalam waktu Yang relatif singkat, seorang bayi baru lahir harus beradaptasi dengan proses mendapatkan dan mencernakan makanan bagi dirinya sendiri. Selain itu, ia mungkin harus menghadapi mikroorganisme penyebab infeksi sementara kemampuannya untuk mengatasi infeksi masih rendah.

Jadi perawatan awal dan berkelanjutan bagi bayi baru lahir ketika ia menyesuaikan diri terhadap lingkungan Yang berubah merupakan faktor Yang penting untuk mencapai kualitas hidup Yang baik.

Respirasi

Proses dimulainya respirasi merupakan penyesuaian fisiologis Yang paling mendesak bagi bayi. Proses ini terlaksana melalui reaksi terhadap stimulasi pusat pernapasan dalam medula oblongata oleh kadar karbon dioksida Yang tinggi. Faktor lain Yang membantu onset respirasi adalah: dinding dada Yang tadinya terpampat jalan lahir, kemudian secara mendadak niemgembang sehingga membuat udara mengalir masuk ke dalam dada, dan suhu Yang berubah atau syok akibat penanganan Yang dilakukan pada dirinya dapat menyebabkan bayi tersebut menarik napas dengan cepat (gasping).
Napas pertama kemungkinan merupakan upaya paling sukar dalam hidupnya. Diperhitungkan bahwa beberapa tarikan napas Yang pertama memerlukan upaya Yang lima kali lebih berat daripada upaya Yang
dibutuhkan untuk bernapas biasa .Udara dari luar harus diisap untuk mengembangkan beribu-ribu kantong udara kecil (alveoli) Yang belum mengembang di dalam paru-paru Yang tadinya padat, upaya ini diperiukan agar terjadi oksigenasi darah dan demikian pula oksigenasi otak. Paru-paru bayi Yang mature, mengandung bahan mirip deterjen Yang disebut surfaktan; bahan ini akan mencegah pelekatan dinding alveoli.
Setelah upaya inisial Yang pertama itu, bayi biasanya akan menarik napas dengan cepat dan kemudian menangis sebentar. Tangisan akan mengembangkan paru dengan baik sehingga kita tidak usah mencegahnya, di lain pihak, tangisan juga tidak boleh dibiarkan terlalu lama akibat penanganan dan stimulasi Yang kuat.
Bayi baru lahir akan bernapas dengan cepat dan biasanya frekuensi pernapasannya sedikit melebihi 40 kali/ment, untuk membantu pernapasannya. bayi akan menggunakan otot-otot perut. irama pernapasan biasanya tidak teratur selama waktu beberapa jam setelah lahir.

Sirkulasi

Struktur temporer sirkulasi janin harus menutup agar terjadi sirkulasi Yang efektif bagi kehidupan bayi di luar rahim. Penutupan struktur tersebut bergantung pada onset respirasi.
Paru-paru akan mengembang dengan dimulainya respirasi, dan pengembangan paru ini akan membuka pulmonary capillary bed.Sehingga terjadi tekanan negatif. Darah kini,mengalir dari arteri pulmonalis lewat paru-paru (untuk mengimbangi tekanan negatif tersebut) bagi keperluan oksigenasi. Duktus arteriosus akan berkontraksi dengan mengembangnya paru-paru dan akhirnya duktus ini menjadi ligamentum penyangga di dalam toraks.

Peningkatan aliran darah ke paru-paru mengurangi tekanan pada jantung sisi Yang kanan dan meningkatkan tekanan pada sisi yang kiri. Sekarang tekanan dalam jantung sudah sama besarnya sehingga foramen relatif lurus dan mencegah terbelitnya tali pusat tersebut ketika janin bergerak-gerak.



SIRKULASI JANIN
Selama kehidupan intrauteri, sistem respiratorius janin tidak berfungsi dan oksigenasi darah terjadi dalam plasenta. Karena itu. sirkulasi darah janin dirancang sedemikian rupa agar aliran darah utama memintas paru-paru janin.


SRUKTURTEMPORIER
Ada empat  Struktur atau bangunan temporer dalam sirkulasi janin. Keempat struktur tersebut adalah:


o    duktus venosus(l)
o    foraimen ovale (2)
o    duktus arteriosus (3)
o    arteri hipogastrika(4)

Pemahamam terhadap sirkulasi janin akan terbantu dengan mempelajari Gambar 5.6. (Angka dalam tanda kurung mengacu kepada Gambar 5.6).




Duktus venosus

Duklus venosus (1) berjalan dari vena umbilikalis ke vena kava. Saluran ini membawa darah yang bersih (mengandung oksigen) ke jantung untuk sirkulasi di seluruh janin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar