Rabu, 06 November 2013

ASUHAN PADA BAYI SAMPAI USIA 6 MINGGU



 PENGERTIAN DAN TUJUAN

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, BB 2500 gr- 4000 gr.( EGC, 2006 )

Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama adalah asuhan pokok yang diberikan pada bayi yang bertujuan untuk mengotimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi. (Varney,1997)

Tujuan dari asuhan primer adalah :
  • Agar bayi tumbuh secara optimal.

Dengan pemberian asuhan yang continue dan menyeluruh kepada bayi akan memberikan dampak yang baik bagi perkembangan bayi dalam mencapai tahap-tahap perkembangannya. Oleh karena itu, peran bidan dalam memberikan konseling kepada ibu dalam memberikan perawatan bagi bayi di rumah sangatlah penting. Selain itu, jalinan kasih antara ibu dan anak bisa terjalin dengan baik. Jika hal itu sudah dilaksanakan, maka upaya untuk menuju program bayi sehat bisa tercapai

  • Mendeteksi kelainan pada bayi secara dini

Dalam pemberian asuhan primer, maka ibu bisa memantau perkembangan dan kesehatan bayi secara menyeluruh. Maka berbagai macam kelainan yang terjadi pada bayinya akan bisa terdeteksi secara dini dan upaya peyembuhannya bisa dilakukan sedini mungkin.

 ASUHAN PRIMER PADA BAYI USIA 6 MINGGU PERTAMA
  1. Perawata Fisik Bayi Baru Lahir
Orang tua memilki banyak kekhawatiran tentang perawatan fisik bayi baru lahir mereka. Secara keseluruhan, mereka harus diyakinkan bahwa ada lebih dari satu cara yang benar dalam menangani banyak aspek fisik perawatan bayi mereka.

  1. Memandikan Bayi

Bayi tidak perlu mandi lengkap setiap hari. Kepala dan pantat bayi baru lahir perlu dilap setiap kali area tersebut kotor. Rutinitas “ puncak dan ekor “ ini harus dilakukan menggunakan sabun ringan, tanpa kandungan deodorant, dan area tersebut harus dikeringkan dengan saksama.
Jadwal mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik di tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan setiap hari, hanya perlu selalu membersihkan wajah, leher dan pantat dengan handuk atau busa basah. Pada bayi yang belum merangkak atau turun dari tempat tidur, mandi tiga kali seminggu akan membuatnya tetap bersih dan wangi. Jika memungkinkan, boleh mmemandikan bayi setiap hari, terutama jika cuaca panas.
Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi seharusnya dimandikan. Namun, memandikan bayi sebelum ia tidur dapat membuatnya rileks sehingga memudahkan tidur. Hindari memandikan bayi sebelum atau setelah makan karena perut yang tertekan membuatnya muntah.
Berikut tahapan memandikan bayi :
·         Mandikan bayi di tempat yang tepat, aman, serta yang memudahkan Anda bergerak leluasa ( tidak perlu membungkuk ).
·         Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika mungkin 20˚C-25˚C. Jika tidak memiliki pengatur suhu ruangan, hangatkan ruangan dengan menempatkan air panas dan membiarkan uapnya memenuhi ruangan tersebut.
·         Jika tali pusat atau bekas sunat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi berendam. Mandikan bayi dengan menggunakan lap atau handuk basah.
·         Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.
·         Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi lepas, seperti sabun, sampo bayi, lap pembasuh, gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata, handuk, popok, dan pakaian bersih, salep atau krim jika perlu, kapas dan alkohol untuk tali pusat , dan air hangat.
·         Lepaskan baju bayi secara bertahap.
·         Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga terkotor.
·         Sabuni bayi dengan tangan dan lap pembasuh.Gunakan lap bersih untuk membasuhnya.
·         Membersihkan kepala Bayi
Gunakan sabun dan sampo bayi, lalu basuh dengan bersih. Peganglah kepala bayi seperti memegang bola dan tinggikan sedikit. Sebelum membersihkan bagian lain, keringkan kepala bayi dengan handuk.
·          Membersihkan Wajah
Basahi kapas dengan air hangat untuk membersihkan mata. Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata. Jangan menggunakan sabun saat membersihkan wajah. Lap perlahan dari arah hidung kearah luar. Pada bagian telinga, yang boleh dibasuh hanya bagian luar. Keringka semua bagian wajah.
·         Leher dan Dada
Tidak dibutuhkan sabun kecuali jika sanga kotor. Bersikan bagian lipatan, lalu keringkan.
·         Membersihkan Lengan
Rentangkan lengan agar lipatan bisa dibersihkan. Tekan telapak tangan bayi agar kepalanya terbuka. Bagian ini membutuhkan sedikit sabun. Pastikan tangan yang disabuni dibasuh dan dikeringkan dengan bersih karena bayi masih suka memasukan tangan ke mulut.
·         Bagian Punggung
Baliklah tubuh bayi dengan kepala yang dimiringkan, lalu basuh punggungnya.
·         Tungkai
Bayi sering menolak merentangkan kakinya. Namun, penting untuk membersihkan bagian belakang lutut.

b.      Mandi Berendam
Setelah tali pusatnya sembuh dengan baik, bayi boleh dimandikan dengan cara berendam. Namun, tidak semua bayi senang cara mandi seperti ini, tidak jarang mereka tampak ketakutan saat tubuhnya dimasukkan ke air. Tenangkan denggan mengajaknya berbicara atau mendendangkan lagu.
      Berikut tahapan memandikan bayi yang sudah boleh berendam :
·         Siapkan ember atau bak mandi bayi.Letakan di tempat yang strategis sehingga tidak menggangu gerak anda.
·         Masukan air hangat.Gunakan siku tangan untuk memeriksa kehanggatannya.      Jangan memasukkan air ke dalam ember saat bayi berada di dalamnya. Jangan emaskkan sabun ke dalam air karena akan membuat kulit bayi menjadi kering.
·         Buka pakaian bayi. Sabuni tubuhnya.
·         Secara bertahap, masukkan bayi ke dalam ember.
·         Gunakan waslap atau tangan untuk membersihkan tubuh bayi dengan saksama, mulai bagian terbersih hingga terkotor.
·         Angkat bayi dari ember, bungkus dengan handuk, keringkan.

c. Kosmetik Bayi
·          Untuk membuat tubuh bayi hangat, segar dan harum, penggunaan minyak telon, krim, baby oil, dan cologne di perkenankan.
·         Penggunaan bedak tabur tidak dianjurkan karena serbuk bedak dapat terhirup bayi dan menganggu jalan pernapasan atau membuanya tersedak. Penggunaan bedak di lipatan tubuh bayi yang sering berkeringat, seperti leher, akan menimbulkan lecet. Selain itu, hindari lubang kelamin bayi dari bedak karena gumpalan bedak bisa menyumbat penis.

d. Memakaikan Baju
·         Untuk bayi muda, proses memakaikan baju dimulai dengan pemakaian kaos dalam, popok, lalu pakaian atas.
·         Pilih baju yang mudah dipasangkan.




·         Kenakan baju bayi di permukaan yang rata, seperti kasur atau meja ganti. Alihkan perhatian bayi dengan mengajak bicara atau menggunakan mainan agar tidak banyak bergerak.
·         Regangkan leher baju sebelum memasukkan kepala bayi. Saat baju menutupi matanya, ajak ia bermain untuk menghilangkan takutnya.
·         Saat mengenakan bagian lengan baju, cobalah dengan memasukkan tangan Anda melalui lubang lengan, gapai tangan bayi dan tarik keluar melalui lubang lengan tersebut satu per satu.
·         Saat memasang atau membuka resleting, tarik baju menjauh dari tubuh bayi agar kulitnya tidak terjepit.

e. Mengganti Popok
   Pada bulan pertama, Anda akan sering mengganti popok hingga terkadang satu jam sekali. Penggantian popok berguna untuk menghindari gatal-gatal dan merah pada kulit bayi yang masih peka. Sedikitnya ganti popok bayi setiap kali ia usai buang air. Jika menggunakan popok sekali pakai atau diapers, basahnya diapers jangan digunakan sebagai ukuran. Diapers bermutu biasanya menginformasikan cara jika tiba saatnya mengganti, misalnya perubahan warna di diapers.

Cara mengganti popok :
  1. Sebelum mengganti popok, pastikan semua yang dibutuhkan siap atau mudah dijangkau. Alat-alat yang dibutuhkan adalah popok bersih, gumpalan kapas dan air hangat ( untuk bayi dibawah 1 bulan atau bayi mengalami gatal-gatal dan kulit merah ), handuk kecil untuk mengeringkan, baju ganti ( jika popok bocor dan mengotori baju ), serta salep gatal jika perlu.
  2. Cuci dan keringkan tangan.
  3. Siapkan mainan atau ajak bayi bercakap-cakap agar tidak rewel saat mengganti popok. Jangan gunakan alat atau kosmeti bayi karena bayi yang agak besar dapat memasukkan benda-benda ini ke mulut.
  4. Pasang alas jika tidak mengganti popok di meja ganti.
  5. Perhatikan isi popok, apakah bayi sudah selesai buang air, setelah beres baru tarik popok keluar.
  6. Angkat kedua kaki bayi, bersihkan kelamin dan bokongnya dengan saksama.
  7. Jika menggunakan air,keringkan bayi. Jika melihat adanya iritasi,gatal-gatal atau merah, atas kondisi ini.
  8. Masukkan popok bersih sebelum melepas pegangan kaki bayi.
  9. Popok atau diapers harus berukuran tepat agar tidak bocor. Jangan ketat agar tidak membuat kulit bayi lecet.
  10. Popok kotor harus disimpan di tempat tertutup sampai tiba waktu dicuci. Buang tinja padat di toilet. Bungkus diapers dengan kertas bekas sebelum dibuang ke tempat sampah.

f. Membersihkan Mata, Hidung dan Telinga Bayi

      Mata, hidung dan telingga adalah bagian tubuh bayi yang sensitif. Untuk telinga, basuhlah bagian luar dengan lap atau kapas. Jangan memasukkan benda apapun ke lubang telinga, termasuk cotton bud atau jari, karena akibatnya sangat berbahaya. Telinga mempunyai daya pembersih sendiri.
      Bagian dalam hidung pun mempunyai mekanisme membersihkan sendiri. Jika ada cairan atau kotoran keluar, bersihkan hanya bagian luarnya saja. Gunakan cotton bud atau tisu yang digulung kecil. Jika menggunakan jari, pastikan jari benar-benar bersih. Jika hidung bayi mengeluarkan lender yang sangat banyak karena pilek, sedotlah keluar dengan penyedot hidung bayi atau letakkan bayi dala posisi tengkurap untuk mengeluarkan cairan tersebut.
      Untuk membersihkan mata, gunakan kapas dibasahi air hangat. Pilih kapas paling lembut. Jangan memaksa mengeluarkan kotoran di mata jika sulit, jika sudah dibersihkan, pastikan mata bayi bersih dari sisa kapas.

g. Membersihkan Kelamin
a. Membersihkan kelamin bayi laki-laki
  1. Gunakan sabun dan air.
  2. Gunakan kapas basah untuk membersihkan penis dan lipatan-lipatannya.
  3. Jangan memaksa menarik kulit luar dan membersihkan bagian dalam penis atau menyemprotkan antiseptic karena sangat berbahaya, kecuali ketika kulit luar sudah terpisah dari glan, sesekali Anda bisa menarik dan membersihkan bawahnya.
  4. Dengan kapas baru, bersihkan anus dan bagian bokong dari arah anus keluar.
  5. Keringkan dengan tissue lembut.
  6. Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim.

b. Membersihkan kelamin bayi perempuan
  1. Gunakan sabun dan air.
  2. Gunaka gulungan kapas untuk membersihkan bagian bawah kelamin.
  3. Lakukan dari arah depan ke belakang. Tidak perlu membersihkan bagian dalam vagina.
  4. Dengan kapas baru, bersihkan anus dan bagian bokong dari arah anus keluar.
  5. Keringkan dengan tissue lembut.
  6. Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim.

h. Merawat Tali Pusat
      Menjelang kesembuhannya tali pusat akan berubah warna menjadi hitam. Bagian ini akan lepas dengan sendirinya antara 1-4 minggu. Untuk mempercepat penyembuhannya dan menghindari infeksi, jagalah tali pusat agar tetap kering dan terkena udara.
Berikut beberapa hal penting perawatan tali pusat :
  1. Sebelum tali pusat trlepas, jangan memandikan bayi dengan merendamnya dan jangan membasuh tali pusat sekalipun dengan lap basah.
  2. Cuci tangan bersih-bersih.
  3. Ambil kapas bulat yang telah dioesi alkohol 70%, bersihkan sisa tali pusat terutama pangkalnya ( yang menempel pada perut ), lakukan dengan hati-hati apalagi jika pusat masih berwarna merah.
  4. Gunakan perban/kasa steril lalu bungkus sisa tali pusat. Usahakan seluruh permukaan hingga pangkalnya tertutup perban.
  5. Lilitkan perban/kasa sedemikian rupa agar bungkusan tidak terlepas. Pastikan tidak terlalu ketat agar bayi tidak kesakitan.
  6. Jika area ini bernanah dan berwarna merah, segera hubungi dokter.

i. Membungkus Bayi
      Berikut ini tehnik membungkus bayi :
  • Rentangkan kain pada kasur atau meja ganti, lipat salah satu ujungnya sekitar 15cm. tempatkan bayi pada posisi miring atau diagonal dengan kepala di bagian kain yang terlipat.
  • Ambil ujung selimut yang dekat dengan lengan kiri bayi dan tarik ke sisi tubuh yang berlawanan. Sisipkan ujung selimut di bawah punggung bayi pada sisis kiri dengan menutupi tangan kiri bayi. Kencangkan.
  • Ambil ujung selimt pada sisi kiri. Lipat seperti gerakan sebelumnya, menutup tangan kanan bayi, ujung selimut selipkan ke bawah.
  • Angkat ujung selimut bagian bawah dan lipat ke arah tubuh bayi, ikatkan dengan sisa ujung selimut sisi kiri. Rapikan ikatan dengan menyelipkannya ke lipatan pertama.
   Karena pada bayi yang lebih besar, pembungkusan menghambat dan dapat menganggu perkembangan, jangan lakukan jika bayi Anda telah berumur satu bulan.

j. Menggendong Bayi
   Pengalaman menggendong bayi pertama kalinya juga bisa menakutkan. Sensasi yang dirasakan bayi akibat pemindahan posisi akan membuatnya terkejut. Apalagi jika bagian kepalanya tidak disangga dengan benar. Bayi sering menunjukkan rasa takutnya dengan gerakan refleks. Berikut tahapan menggendong bayi :


  • Tunjukkan diri Anda trlebih dahulu sebelum menggendong bayi. Kontak yang dilakukan sebelum menggendong penting agar bayi tidak terkejut.
  • Saat mengangkat, susupkan tangan ( satu tangan di bawah kepala dan leher, satu lagi di bawah bokong ) Anda ke badan bayi yang masih tergeletak di tempat tidur. Dengan begitu, bayi memiliki kesempatan bersiap untuk berpindah dari tempat tidurnya ke tangan Anda.
  • Susupkan tangan lebih dalam sehingga lengan Anda bisa menyangga dan mendukung kepala serta bokong bayi. Gunakan tanga terakhir untuk menahan tungkai kaki.
  • Perlahan-lahan angkat bayi mendekati tubuh Anda. Akan lebih menyenagkan bayi jika Anda mengangkat sambil membujuknya.
  • Bayi muda senang jika Anda menggendongnya dengan wajah menghadap ke bawah. Vara menggendong sebagai berikut. Saat bayi terlentang, susupkan tangan Anda ke bawah bayi. Dengan menopang kepala dan dadanya, balikkan tubuh bayi menghadap ke bawah, lalu angkat. Saat ia melihat-lihat suasana di bawah, biarkan pipi dan dagunya menempel pada lengan bayi Anda.
  • Untuk meletakkan bayi kembali, pegang bayi dekat tubuh Anda, sementara Anda membungkukuk ke tempat tidur atau tempat meletakkan bayi.
k. Merawat Kuku
   Kuku bayi yang panjang bisa menggores wajahnya sendiri karena bayi belum bisa mengendalikan tangannya. Kuku bayi lunak, mudah digunting. Yang sulit adalah membuat bayi diam selama kukunya digunting. Guntinglah kuku bayi saat ia tidur. Gunakan gunting khusus bagi bayi dengan ujung membulat. Untuk menghindari kulit terpotong saat menggunting kuku, tekan “ bantalan “ jari ke bawah menjauh dari gunting. Jika kecelakaan terjadi, tekan bagian terpotong dengan pembalut steril agar perrarahan terhenti, tidak perlu plester pembalut.

 Bayi perempuan, khitan, dan tindik
   Di Indonesia, rumah sakit akan menawarkan jasa khitan dan tindik bagi bayi perempuan. Khitan atau sunat bagi bayi laki-laki diwajibkan agama Islam dan kini agam lain mulai menganjurkannya untuk alasan kesehatan dan kebersihan. Bagi wanita, khitan masih menjadi perdebatan karena dianggap berpotensi mengurangi kenikmatan seksual wanita saat dewasa.
   Khitan pada bayi perempuan yang dilakukan secara benar sesuai akidah agama Islam menurut para seksolog justru dapat meningkatkan kenikmatan hubungan seksual. Pada praktek khitan bayi perempuan di Indonesia, dokter atau bidan umumnya hanya membuka selaput praeputium, selaput yang membungkus atau menutupi klitoris,



 dengan “ mencongkel “ sedikit sekali klitoris. Alat yang digunakannya pun bukan pisau atau gunting, melainkan ujung jarum biasa yang sudah di sterilkan.
   Jika praeputium terlalu tebal, wanita bisa menjadi dingin atau frigid terhadap seks. Sunat perempuan jika dilakukan dengan benar bermanfaat memudahkan wanita mencapai orgasme. Jika Anda menginginkan bayi perempuan Anda dikhitan dan ditindik begitu lahir, dampingi ia dalam proses tersebut. Pastikan prosesinya dilakukan tenaga medis yang kompeten. Tidak ada perawatan khusus untuk luka khitan dan tindi selain membubuhi bekasnya dengan obat merah.

 Perawatan Sunat Bayi Laki-laki
   Jika Anda memutuskan untuk mengkhitan bayi laki-laki Anda sesaat setelah kelahirannya, lakukan saat ia cukup stabil, yaitu setelah 12-24 jam kelahirannya.
                        Reaksi luka khitan biasanya berupa nyeri, kadang sedikit berdarah, dan keluarnya sedikit cairan pada bekas luka sebagai tanda cairan penyembuh yang mengalir ke area tersebut. Biasanya, dokter akan membungkus penis bayi dengan kasa steril. Untuk perawatannya, Anda akan diminta mengoleskan semacam salep dan menjaga agar daerah tersebut tetap kering. Gunakan dua popok sekaligus untuk menopang penis bekas khitan agar tidak tertekan kaki bayi.

ASI EKSKLUSIF

ASI eksklusif adalah menyusui bayi secara murni. Bayi hanya diberi ASI tanpa tambahan cairan lain, sepert susu formula, jeru, madu, air the, air putih, dan tanpa pemberian makanan tambahan lain, seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur, atau nasi tim. ( Danuatmaja, Bony 2003 )
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. ( Depkes, 2006 )
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek penundaan kehamilan.

Aspek Gizi.
Manfaat Kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.


Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

PERAN BIDAN PADA BAYI SEHAT
Salah satu unsur penting untuk mengurangi insiden kesakitan dan kematian diantara bayi-bayi dan anak-anak adalah suatu sistem pengawasan yang baik.
Pendekatan yang lengkap dalam hal pengawasan kesehatan ini terutama menitik beratkan pada peningkatan dan pemeliharaan kesehatan yang baik, berupa pencegahan penyakit – penyakit biasa yang terdapat pada bayi dan anak – anak serta mengenalnya sedini mungkin dan mengobatinya. Adapun peran bidan yang dapat diberikan untuk mewujudkan bayi sehat:
l  Bidan sebagai pengawas
Yaitu mengawasi segala perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya, memonitoring tumbuh kembangnya serta menjaga agar bayi tetap sehat.
l  Bidan sebagai pendidik
Memberikan pendidikan kepada para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan menjadikannya bayi yang sehat
Adapun beberapa langkah yang dilakukkan bidan dalam mewujudkan bayi sehat:
a. Promotif
Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya: penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
b.Preventif
Upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi. Misalnya: mengadakan pekan imunisasi untuk bayi dll.
c. Kuratif
Upaya pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.

d.      Rehabilitatif
Upaya pemulihan dari sakit untuk dapat kembali sehat seperti sebelumnya.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan untuk mewujudkan bayi sehat antara lain:
·         ASI Eksklusif
·         Pemberian makanan dan gizi yang seimbang
·         Hygiene dan sanitasi
·         Imunisasi
·         Tumbuh kembang bayi



Bounding attachment
         Bounding = Ikatan
         Attachment = Cinta/kasih sayang
Bounding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu-ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih.
Menurut Brazelton (1978), bounding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antar individu, misalnya antara orang tua dan anak saat pertama kali bertemu.
Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan individu lain.
Sedangkan menurut Nelson dan May (1996), attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.
Menurut Klaus, Kenell (1992), bounding attachment bersifat unik, spesifik dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat.
Menurut Saxton dan Pelikan (1996).
   Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir.
   Attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
Maternal Neonatal Health :
·         Bounding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post partum.
·         Prakondisi yang mempengaruhi ikatan (Mercer, 1996), yaitu:
1.      Kesehatan emosional orang tua (termasuk kemanapun untuk mempercayai orang lain).
2.      Sistem dukungan sosial yang meliputi pasangan hidup, teman, dan keluarga.
3.      Suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi dan dalam memberi asuhan yang kompeten.
4.      Kedekatan orang tua dengan bayi.
5.      Kecocokan orang tua dengan bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin).

Tahap-Tahap Bounding Attachment :
a.       Perkenalan (acquaintance).
·         Masa kehamilan
·         Masa setelah melahirkan
ü  Menanyakan keadaan bayinya


ü  Kontak mata
ü  Memberikan sentuhan
ü  Keinginan untuk merawat
b.      Bounding (keterikatan).
·         Pemberian kasih sayang → timbul reaksi → komunikasi timbal balik → keterikatan
c.       Attachment (kasih sayang)
·         Keinginan untuk mencintai
·         Memberikan yang terbaikuntuk bayinya dan keamanan
Contoh : bayi menangis → digendong
 Menurut Klaus, Kenell (1982) bagian penting dari ikatan adalah perkenalan.

Elemen-Elemen Bounding Attachment :
Ø  Sentuhan
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara intensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh menakai telapak tangannya untuk menglus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya (Rubin, 1963; Klaus, Kenell, 1982; Tulman, 1985). Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
Ø  Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kenell, 1982).
Ø  Suara
Saling mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenang dan berpaling ke arah orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.
Ø  Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi adalah respons terhadap aroma / bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).



Ø  Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya.
Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
Ø  Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.

Ø  Kontak dini
Saat ini tidak ada bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua – anak. Namun Klaus, Kenell (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :
a.       Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
b.      Reflek menghisap dilakukan dini.
c.       Pembentukan kekebalan aktif dimulai.
d.      Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak.
Ø  Body warmth (kehangatan tubuh)
Ø  Waktu pemberian kasih sayang
Ø  Stimulasi hormonal

Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment
a.       Menit pertama jam pertama.
b.      Sentuhan orang tua pertama kali.
c.       Adanya ikatan yang baik dan sistematis.
d.      Terlibat proses persalinan.
e.       Persiapan PNC sebelumnya.
f.       Adaptasi.
g.      Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.



h.      Fasilitas untuk kontak lebih lama.
i.        Penekanan pada hal-hal positif.
j.        Perawat maternitas khusus (bidan).
k.      Libatkan anggota keluarga lainnya.
l.        Informasi bertahap mengenai bounding attachment.
Dampak positif yang dapat diperoleh dari bounding attachment :
-          Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
-          Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.

Hambatan Bounding Attachment :
o   Kurangnya support system
o   Ibu dengan resiko
o   Bayi dengan resiko
o   Kehadiran bayi yang tidak diinginkan
Perkembangan Tingkah Laku Anak Yang Terhambat :
o   Tingkah laku stereotipe
Ø  Tidur dilantai, menghisap jari
Ø  Membentur-benturkan badan
o   Sosial abnormal
ü  Ketakutan
o   Kemunduran motorik, kognitif, verbal
o   Bersikap apatis

Proses Menjadi Orang Tua
Steele dan Pollack (1968) menyatakan bahwa menjadi orang tua merupakan satu proses yang terdiri dari dua komponen. Komponen pertama, bersifat praktis atau mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik. Komponen kedua, bersifat emosional, melibatkan keterampilan afektif dan kognitif. Kedua komponen ini penting untuk perkembangan dan keberadaan bayi.
Ø  Keterampilan Kognitif-Motorik
Komponen pertama dalam proses menjadi orang tua  melibatkan aktifitas perawatan anak, seperti memberi makan, menggendong, mengenaikan pakaian, dan membersihkan bayi, menjaga dari bahaya, dan memungkinkannya untuk bisa bergerak (Steele, Polack, 1968).






Ø  Keterampilan Kognitif-Afektif
Komponen menjadi orangtua ini memiliki efek yang mendasar pada cara perawatan anak yang dilakukan dengan praktis dan pada respons emosional anak terhadapasuhan yang diterimanya. Suatu hubungan orangtua-anak yang positif ialah saling memberi satu sama lain.
Konsep Erikson (1959,1964) tentang dasar kepercayaan juga hampir sama. Ia mengatakan bahwa perkembangan rasa percaya ini akan menentukan respons bayi seumur hidupnya.

Interaksi Ayah-Bayi
1.      Mempunyai kesempatan untuk terlibat langsung terhadap kehidupan bayi sejak proses persalinan.
2.      Mempunyai peran yang amat menentukan untuk perkembangan selanjutnya.
3.      Hubungan Ayah-Bayi →  meningkatkan harga diri pada ayah
4.      Kadang-kadang pada ibu timbul perasaan persaingan.
         ( Greenberg & Moris, 1974 )

Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua
1.      Orangtua harus menerima keadaan anak yang sebenarnya dan tidak terus terbawa dengan khayalan dan impian yang dimilikinya tentang figur anak idealnya.
2.      Orangtua perlu meyakini bahwa bayinya yang baru lahir adalah seorang pribadi yang terpisah dari diri mereka.
3.      Orangtua harus menguasai cara merawat bayinya
4.      Orangtua harus menetapkan kriteria evaluasi yang baik dan dapat dipakai untuk menilai kesuksesan atau kegagalan hal-hal yang dilakukan pada bayi.


RENCANA ASUHAN PADA BAYI SAMPAI USIA 6 MINGGU

I. Pengumpulan Data Subjektif
Ø  Tanyakan mengenai keseluruhan kesehatan bayi
Ø  Tanyakan Ibu masalah – masalah yang dialami terutama dalam proses menyusui
Ø  Jika Ibu sedang menyusui bayinya amati letak mulut bayi pada puting, posisi menyusui, hisapan dan reflek menelan bayi
Ø  Apakah ada orang lain didalam rumahnya atau disekitarnya yang dapat membantu ibu baru tersebut
Ø  Amati keadaan rumah – kebersihan
Ø  Amati persediyaan makanan dan air
Ø  Amati keadaan suasana hati Ibu baru



Ø  Amati cara Ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya
Ø  Kapan bayi tersebut lahir ( Jika anda tidak menolong persalinan bayi )
Ø  Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan bertambah berat badanya
Ø  Apakah bayi menunjukan tanda – tanda bahaya
Ø  Apakah bayi menyusu dengan baik
Ø  Apakah bayi menyusu sedikitnya 2 – 4 jam sekali
Ø  Apakah bayi berkemih 6 hingga 8 kali sehari
Ø  Apakah bayi menderita demam
Ø  Apakah bayi tampak waspada saat bangun
Ø  Apakah matanya mengikuti gerakan Ibu

II. Pengumpulan Data Objektif
1.                                                                              Pemeriksaan fisik
2.                                                                              Tinjauan ulang sistem – sistem utama tubuh

a. Sistem pernafasan
-Alveol – alveol baru tumbuh hingga beberapa tahun, saluran nafas perifer masih membuka dan masih sempit dan membran mukosa mudah rusak dan sensit terhadap trauma ( mudah tersedak, tidak boleh ada asap rokok dari orang lain )
-Dalam keadaan normal tangis bayi terdengar keras dan bernada sedang, jika terjadi kelainan suara bayi akan terdengar bernada tinggi dan lemah

b. Sistem kardiovaskuler dan darah
-Sirkulasi perifer berjalan lambat, ini akan mengakibatkan sianosis ringan pada tangan dan kaki serta perbedaan warna pada kulit

c. Sistem ginjal
-Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir
-Hingga masukan cairan meningkat, kemungkinan air kemih akan tampak keruh termasuk berwarna merah muda, hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti

d. Sistem gastrointestinal
-Kapasitas lambung 15 – 30 cc dan akan meningkat dalam minggu – minggu pertama kehidupan
- Sfingter kardiak lambung belum matang sehingga gumoh lazim terjadi

-Pada saat lahir keasaman lambung tinggi namun pada hari ke10 hampir tidak ada asam lambung oleh karena itu rentan terhadap terjadiny infeksi

- Waktu pengosongan lambung adalah 2,5 – 3 jam

-Jumlah enzim amilase dan lipase terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi sehingga bayi kesulitan dalam mencerna lemak dan karbohidrat

-Pada saat makanan masuk segera terjadi peristaltik cepat sehingga masukan makanan sering disertai pengosongan lambung

e. Pengaturan suhu
-Bayi masih rentan terhadap hipotermia dikarenakan karena belum matangnya hipotalamus yang mengakibatkan tidak efisiennya pengaturan suhu tubuh bayi
-Seorang bayi yang mengalami kedinginan membutuhkan kalori dan oksigen untuk meningkatkan suhu tubuhnya

- Hipertermi rentan terjadi akibat berada dekat pada sumber radiasi panas, dapat juga diakibatkan karena terjadinya infeksi

f. Adaptasi imunologi
-BBL menunjukan kerentanan tinggi terhadap infeksi terutama yang masuk melalui mukosa sistem pernafasan dan gastrointestinal

- Kemampuan bertahan dari infeksi masih rendah sehingga infeksi ringan dapat dengan mudah berubah menjadi infeksi umum
-Terdapat 3 imunoglobulin utama adalah IgG, IgA dan IgM:

IgG : Melewati barier placenta sehingga sama kadarnya pada saat lahir

IgA : Melindungi terhadap infeksi saluran pernafasan, gastrointestinal dan mata. Kadarnya mencapai dewasa dalam waktu 2 bulan dan ditemukan dalam ASI

IgM mecapai kadar dewasa pada usia 2 tahun
-ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif

g. Sistem reproduksi
-Anak laki – laki menghasilkan sperma hingga pubertas
-Anak perempuan sudah mempnyai ovum dalam sel telur
-Anak perempuan dapat mengalami ( pseudo ) menstruasi atau pembesaran payudara terkadang disertai oleh sekresi cairan dari puting pada hari ke 4 atau ke 5, Hal ini hanya berlangsung sebentar.


h. Sistem muskuluskeletal
-Ubun – ubun posterior akan menutup pada 6 – 8 minggu
i. Sistem Neurologi
-Relatif belum matang setelah lahir
-Reflek dapat menunjukan keadaan normal dari integritas sistem saray dan sistem muskuluskeletal
3. Panca Indera
a. Penglihatan
    -Sensitif terhadap cahaya terang dan dapat mengenali pola hitam – putih yang tercetak tebal dalam bentuk muka manusia
-Jarak fokus adalah 15 – 20 cm yang memungkinkan seorang bayi dapat melihat wajah ibunya pada saat menyusui
-Pada usia 2 mg bayi dapat membedakan muka ibunya dari muka yang tidak dikenal

-Perhatian pada warna, variasi dan kompleksitas pola berkembang dalam 2 bulan pertama kehidupan

b. Penciuman
-Dapat membedakan bau menyengat
-Menyukai pada bau susu terutama ASI
-Dalam beberapa hari bayi sudah dapat membedakan bau susu ibu dengan bau susu orang lain

c. Pengecapan
- Bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan yang kuat pada rasa manis

d. Pendengaran
-Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam lingkungan sekitar dan mampu membedakan berbagai suara
-Pada ahir bulan pertama BBL lebih menyukai suara dengan pola yang sama
- BBL juga lebih menyukai suara ibunya daripada orang lain dan merasa tenang dengan suara – suara bernada rendah
e. Sentuhan
-Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai refleks
-Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan



-Merasa senang dengan kontak kulit – ke kulit, berendam dalam air, gosokan tangan, belaian dan gerak ayun
-Reaksi terhadap sentuhan dan refleks genngam memperkuat hubungan
III. Assasement
IV. Planning
- Dibutuhkan penyuluhan  kepada keluarga tentang perawatan bayi yaitu
meliputi :
a. Tempat tidur yang tepat
-Tempat tidur bayi harus hangat
-Tempat tidur bayi diletakan didekat tempat tidur Ibu

b. Memandikan bayi
-Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang bertujuan untuk mempertahankan vernixcaseosa dalam tubuh bayi guna stabilisasi suhu tubuh.

Bayi harus tetap dijaga kebersihannya dengan menyekanya dengan lembut dan memperhatikan lipatan kulitnya
-Sabun dengan kandungan cholorophene tidak dianjurkan karena diserap kulit dan menyebabkan racun bagi sistem saraf bayi
c. Mengenakan pakaian
-Buat bayi tetap hangat
-Baju bayi seharusnya tidak membuatnya berkeringat
-Pakaian berlapis – lapis tidak dibutuhkan oleh bayi
-Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan gesekan yang mengganggu Selama musim panas bayi membutuhkan pakaian dalam dan popok

d. Perawatan tali pusat
-Perawatan dengan tidak membubuhkan apapun pada pusar bayi
-Menjaga pusar bayi agar tetap kering
-Puntung bayi akan segera lepas pada minggu pertama
e. Perawatan hidung
-Kotoran bayi akan membuat hidung bayi tersumbat dan sulit bernafas
-Hindari memasukan gumpalan kapas kepada hidung bayi

f. Perawatan mata dan telinga
-Telinga harus dibersihkan setiap kali sehabis mandi
-Jangan membiasakan menuangkan minyak hangat kedalam kanal telinga karena akan lebih menambah kotoran dalam telinga


g. Perawatan kuku
-jaga kuku bayi agar tetap pendek
-Kuku dipotong setiap 3 atau 4 hari sekali
-Kuku yang panjang akan mengakibatkan luka pada mulut atau lecet pada kulit bayi

h. Kapan membawa bayi keluar rumah
-Bayi Harus dibiasakan dibawa keluar selama 1 atau 2 jam sehari (bila udara baik)
-Gunakan pakaian secukupnya tidak perlu terlalu tebal atau tipis
-Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari namun hindari pancaran langsung di pandangannya

i. Pemeriksaan
-Selama 1 tahun pertama bayi dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin
j. Perawatan kulit
k. Bermain
l. Pemantauan BB
-Bayi yang sehat akan mengalami penambahan BB setiap bulannya

KESIMPULAN
Bayi membutuhkan perawatan intensif pada saat 6 minggu kelahiran guna menunjang pertumbuhan dan perkembangannya dimasa yang akan datang.